Minggu, 15 Mei 2016

Jawaban Quiz Online



NAMA            : SUNDARI REZEKY BB
NPM               : 13110870
KELAS           : TI-M1317
M.KUL           : SISTEM INFORMASI


Soal Quiz :

Buatlah Data Flow Diagram Level Context dan Level 0 untuk Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa ?

Penyelesaian :

1. Diagram Kontenks Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa

 




























2. Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa







































Sabtu, 14 Mei 2016

review

Nama    : Sundari Rezeky BB
Kelas     : TIM 1317
Npm      :13110870
Tentang Mesran.Net

Mesran.net dan mesran.blogspot.com adalah suatu website yang di dalamnya terdaftar hal-hal yang berguna untuk mahasiswa khususnya di bidang computer, di mesran.net ada beberapa tips belajar diantaranya cara membuat blog,ngeponsting artikel,belajar algoritma,Vb net dan banyak lagi yg lainnya.Dan saya akhirnya mengetahui apa itu blog dan cara membuat dan menggunakannya. Terima kasih banyak kepada pak Mesran M.Komyang merupakan Ketua STMIK BUDIDARMA yang telah mengajarkan berbagagai jenis program dan membantu saya memahami cara memosting dan menjawab kelas online. Hal ini merupakan hal sangat luar biasa untuk mahasiswa memahami bahasa pemrograman yang susah dipahami menjadi mudah. Semoga dengan ilmu yang kami dapat, diberi balasan yang setimpal oleh ALLAH SWT. Semoga Semua kebaikan dan saling berbagi pengetahuan bermanfaat untuk kita semua.
Amin...

Jumat, 25 Maret 2016

LINIER PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIK

Linier programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan dari perusahaan itu sendiri adalah memaksimumkan laba atau meminimkan biaya. Dalam mencapai tujuan tersebut terdapat kendala sumber daya, oleh karena itu linier programming memberikan pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan tersebut.
Linier programming mempunyai persyaratan yang diperlukan dalam linier programming yaitu, perusahaan mempunyai tujuan, adanya kendala yang membatasi pencapaian tujuan, perusahaan mempunyai beberapa alternative penyelesaian dan hubungan matematis yang bersifat linier.
Dalam linier programming juga terdapat 5 ansumsi yang berlaku, yaitu
yang pertama certainty (kepastian) yaitu fungsi tujuan dan fungsi kendala sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa, yang kedua proporsionality (proporsionalitas) yaitu adanya proporsionalitas dalam fungsi tujuan dan fungsi kendala, yang ketiga divisibility (dapat dibagi-bagi) yaitu solusi tidak harus bilangan bulat tetapi bias berupa pecahan, yang keempat additify (penambahan) yaitu aktivitas total sama dengan penjumlahan aktivitas individu, dan yang terakhir adalah non-negatif variable (variable tidak negatif) yaitu semua nilai jawaban atau variabel tidak negatif.
Dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan linier programming, ada dua pendekatan yang bias digunakan, yaitu metode grafik dan metode simpleks. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan sama dengan dua. Sedangkan metode simpleks digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan dua atau lebih.
1.1  Formulasi LP dengan Metode Grafik dengan Tujuan Memaksimalkan Keuntungan.
1.1.1 Formula Matematika
Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memformulasikan permasalahan yang ada ke dalam bentuk Linear Programming (LP). Langkah-langkah dalam formulasi permasalahan adalah :
1.      Pahamilah secara menyeluruh permasalahan manajerial yang dihadapi
2.      Identifikasikan tujuan dan kendalanya
3.      Definisikan variabel keputusannya 
4.      Gunakan variabel keputusan untuk merumuskan fungsi tujuan dan fungsi kendala secara matematis.
 perusahaan “Sido Makmur” mempunyai kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja dia memerlukan 4 jam kerja.  Untuk pembuatan 1 unit kursi dia membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja  dibutuhkan 2  jam  kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan  1 jam  kerja.  Jumlah  jam kerja  yang  tersedia  untuk  pembuatan meja dan kursi  adalah  240  jam per minggu sedang  jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu.   Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum?   Contohnya: Suatu perusahaan mebel “ Sido Makmur” memproduksi meja dan kursi. Keuntungan dari meja adalah Rp 5.000,00 dan keuntungan dari kursi Rp 3.000,00.
Dari soal di atas dapat  diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit. Sedangkan kendala perusahaan tersebut adalah terbatasnya waktu yang tersedia untuk pembuatan dan pengecatan. Apabila ditabelkan akan seperti berikut :
Jam kerja untuk membuat 1 produk
Total waktu tersedia
Meja
Kursi
Pembuatan
4
3
240
Pengecatan
2
1
100
Keuntungan
5.000
3.000
-
Variabel keputusan :
 Meja = X1
Kursi = X2
Penulisan secara sistematis :
a.       Memaksimalkan Z = 5.000X1+3.000X2 (fungsi tujuan )
b.      4X1+3X2 ≤ 240 (fungsi kendala)
c.       2X1+X2 ≤ 100 (fungsi kendala)
d.      X1,X2 ≥0 (fungsi kendala)

1.2  Formulasi LP dengan Metode Grafik dengan Tujuan meminimalkan biaya.
1.2.1        Formula Matematika
Permasalahan minimisasi dapat juga diselesaikan secara grafik. Langkah-langkah
penyelesaian permasalahan sama dengan penyelesaian permasalahan untuk fungsi tujuan
maksimisasi yaitu: formulasi permasalahan, menentukan area layak, serta menentukan solusi. Dalam menentukan solusil, seperti halnya pada permasalahan maksimisasi,  dapat digunakan pendekatan garis profit atau titik sudut.  Untuk lebih memahami penyelesaian permasalahan minimisasi berikut akan dicontohkan dalam soal.
Contoh soal :
Ole Meal adalah makanan yang terbuat dari jagung dan kacang.Ole meal memerlukan 800 kg makanan per hari. Makanan ini memiliki kandungan sekurang-kurangnya 30% Protein dan  Serat maksimal 5%  dan juga seperti pada table berikut :
Kandungan Gizi Per Kilogram
Protein
Serat
Biaya
Jagung
0,09
0,02
0,30
Kacang
0,60
0,06
0,90
Ole meal ingin menentukan biaya terendah dari makanan tersebut. Karena makanan tersebut terbuat dari Jagung dan Kacang, variabel keputusan tersebut dapat dirumuskan demikian 
X1 = banyaknya jagung yang digunakan untuk campuran makanan
X2= banyaknya kacang yang digunakan untuk campuran makanan
Fungsi tujuan adalah meminimumkan biaya dari campuran makanan, yang dirumuskan menjadi :
Meminimalkan Z = 0,3 X1 + 0,9 X2
Sedangkan, fungsi kendala adalah :
Karena Ole Meal membutuhkan 800kg per hari maka = X1+X2 ≥ 800
Kandungan protein dalam jagung adalah 0.09X1+0.02X2 , maka apabila kandungan protein sekurang-kurangnya 30% menjadi :
0,09 X1 + 0,6 X2   =  0,3 (X1 + X2)
0,09 X1 + 0,6 X2   =  0,3 X1 +  0,3 X2
(0,3 X1 - 0,09 X1) + (0,3X2 - 0,6 X2)  = 0
0,21 X1  -  0,3 X2 = 0                         0,21 X1  -  0,3 X2 ≤ 0 
Kandungan protein dalam kacang adalah 0.60X1+0.06X2, maka apabila kandungan serat maksimal 5% menjadi :
0,02 X1+ 0,06 X2 = 0,05 (X1 + X2) 
0,02 X1 + 0,06 X2 = 0,05 X1 + 0,05 X2
(0,05 X1 - 0,02 X1) + (0,05 X2 - 0,06 X2) = 0
0,03 X1 – 0,01 X2 = 0                        0,03 X1 – 0,01 X2 ≤ 0
Kendala non-negatif adalah X1,X2 ≥ 0
1.2.2        Gambar grafik linier programming 
Gambar fungsi kendala :
                        Titik potong ketiga kendala  bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi
Titik potong kendala 1 (Protein: 0.21 X1 – 0.3 X2 = 0)  dan kendala 3 (Kebutuhan per hari: X1 + X2 = 800)
0.21 X1  -  0.3 X2 = 0 
 0.21 X1 =  0.3 X2
X1 = (0.3/ 0.21 X2
X1 + X2 = 800
(0.3 / 0.21) K + K = 800
2,43 X2 = 800
X2 = 800/2,43
X2 = 329,22 dibulatkan menjadi 329.
X1 + 329,22 = 800
X1 = 470,78  dibulatkan menjadi 471.
Jadi titik potong kendala 1 (Protein: 0.21 X1– 0.3 X2 = 0)  dan  kendala 3 (Kebutuhan per hari: X1 + X2 = 800) terletak pada titik A (471,  329).
Titik potong kendala 2  (Serat: 0.03 X1 – 0.01 X2 = 0) dan kendala 3 (Kebutuhan per hari:  X1 + X2 = 800)
0.03 X1J – 0.01 X2 = 0
0.03 X1 = 0.01 X2
X1 = (0.01/ 0.03) X2
X1= 0.33 X2
X1 +  X2 = 800
0.33 X2 + X2 = 800
1.33 X2 = 800
X2 = 800 / 1.33
X2 = 600
X1 + 600 = 800
X1 = 200
Jadi titik potong kendala 2  (Serat: 0.03 X1 – 0.01 X2 = 0) dan kendala 3 (Kebutuhan per
hari:  X1+  X2 = 800) terletak pada titik B (200, 600). 
feasible region (area layak) meliputi daerah sebelah kanan dari titik A (200;  600),  B (471; 329), atau di sebelah kanan kendala II dan III serta di sebelah kiri kendala I.  
Untuk menentukan solusi yang optimal, ada dua cara yang bisa digunakan yaitu
1. dengan menggunakan garis biaya (iso cost line)
2. dengan titik sudut (corner point)
Penyelesaian dengan menggunakan isocost line adalah penyelesaian dengan
menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kiri sampai
menyinggung titik terdekat dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis isocost, kita mengganti nilai Z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi biaya. Pada kasus ini angka yang mudah dibagi angka 0.3 (koefisien X1) dan 0.9 (koefisien X2) adalah 270.  Sehingga fungsi tujuan menjadi 270= 0.3 X1 + 0.9 X2. Garis ini akan memotong sumbu X1 pada titik (900, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0, 300). 
 
Dari gambar di atas  dapat dilihat bahwa iso cost line menyinggung titik A yang merupakan titik terdekat dari titik nol. Titik A ini merupakan titik optimal. Untuk mengetahui berapa nilai  X1 dan X2, serta nilai Z pada titik A tersebut, kita mencari titik potong antara kendala I dan kendala III (karena titik A merupakan perpotongan antara kendala I dan kendala III). Dengan menggunakan eliminiasi atau substitusi diperoleh nilai X1 = 471,  X2 = 329. dan Z = 437. Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan yang akan memberikan biaya minimal adalah X1 sebanyak 471 unit, X2 sebanyak 329 unit dan perusahaan akan mengalokasikan biaya  sebesar 437. 
Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada 2 titik yang dekat yang membatasi area layak, yaitu titik A yang merupakan perpotongan kendala I dan III serta titik B yang merupakan perpotongan kendala II dan III. Untuk penyelesaian dengan menggunakan titik sudut kita mencari nilai Z di kedua titik tersebut kemudian kita pilih nilai Z yang paling kecil. Titik A nilai X1 = 471 dan X2 = 329. Dengan substitusi angka tersebut ke fungsi tujuan kita peroleh:
 0,3 X1 + 0,9 X2 = (0,3 x 471) + (0,9 x 329) = 437,4 = 437.
Pada titik B nilai X1 = 200 dan X2 = 600. Dengan mensubstitusikan nilai X1 dan X2 pada fungsi tujuan, kita peroleh:
0,3 J + 0,9 K = (0,3 x 200) + (0,9 x 600) = 600.
Ternyata nilai Z pada titik A lebih kecil daripada titik B. Dengan demikian titik A adalah titik optimal.  
http://hentoel.blogspot.co.id/2014/06/linier-programming-dengan-metode-grafik.html
2.